Hidup adalah sebuah pilihan. Cocok atau tidaknya sesuatu dengan kita pun merupakan pilihan. Jika seseorang telah menentukan pilihan, pastilah ada konsekuensi tertentu yang akan ditanggungnya. Demikian juga dengan niatan kita untuk menjadi guru. Niat yang utama dan pertama adalah niat untuk beribadah. Niat menjadi guru sebaiknya jangan semata-mata untuk mencari keuntungan duniawi atau keuntungan materi, sebab akan sia-sia saja seorang guru yang memiliki niat untuk mencari kekayaan dunia.
Memang benar jika banyak orang mengatakan bahwa profesi guru sesungguhnya bukanlah murni sebuah pekerjaan untuk mencari uang, artinya bukan semata-mata untuk menjadi sumber penghasilan belaka. Profesi guru lebih tepat disebut sebagai profesi panggilan hati atau sebuah pengabdian. Ya, pengabdian kepada bangsa dan negara tanpa mengharapkan imbalan yang berlebih. Jika memang niatnya ingin menumpuk kekayaan, bukan di sinilah tempatnya. Silakan mencari pekerjaan lain yang lebih menjanjikan.
Niat menjadi guru seharusnya sudah dimulai sejak mendaftar di perguruan tinggi. Dengan masuk Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, tentunya jiwa seorang guru sudah tertanam di hatinya. Jangan sampai memasuki ruang kuliah dengan jurusan keguruan hanya merupakan pilihan terakhir karena sudah beberapa kali gagal mengikuti seleksi masuk perguruan tinggi negeri dengan jurusan yang lebih bonafide. Ironisnya lagi, jika ada seorang teman bertanya mengapa kamu kuliah di situ, jawabnya “daripada tidak kuliah”. Nah, setelah lulus dan menjadi guru dengan berbekal “terpaksa” maka apa yang akan terjadi? Bisa-bisa bekerja pun hanya asal-asalan alias “daripada menganggur”.
Sebelum melangkah lebih lanjut, marilah kita bulatkan niat yang tulus untuk menjadi guru sejati yang selalu mengedepankan hati. Guru yang selalu mengedepankan hati akan memiliki visi akhirat yang jauh di luar kemampuannya. Ketika kita mendidik anak dengan niat tulus ikhlas maka dengan harapan ilmu yang kita kita ajarkan akan membekas sepanjang hidupnya. Insya Allah, pelajaran yang kita sampaikan bisa bermanfaat dan menjadi ladang amal jariyah ketika kita sudah tiada. Bukankah memberi ilmu dan mencerdaskan orang lain pahalanya besar? Maka, jauh-jauh hari tanamkan pada diri kita untuk menyambut panggilan mulia ini agar kelak kita tidak kecewa di kemudian hari.
Nasib guru sekarang memang jauh
lebih baik dengan keadaan dahulu. Dengan
adanya tunjangan sertifikasi maka kehidupan
ekonomi guru lebih mapan, bahkan boleh dikatakan berlimpah. Maka, tak heran jika profesi guru sekarang
ini banyak diincar oleh para pencari
pekerjaan. Berbagai macam cara supaya dapat diangkat menjadi guru PNS kerap kali dilakukan. Namun,
kita kembali lagi bahwa yang utama
adalah niat untuk beribadah agar apa yang didapat menjadi berkah.
No comments:
Post a Comment
Luangkanlah waktu untuk berkomentar di blog ini. Berkomentarlah secara bijak( jangan SPAM). Komentar anda adalah suatu kebanggaan buat saya.