Bila seseorang sedang jatuh cinta, apa pun akan dilakukan untuk mendapatkan cintanya. Tidak cukup waktu,
energi, harta, benda, bahkan nyawa
sekalipun akan dipertaruhkan. Sesuatu yang
lebih mengherankan, rasa cinta dapat mengalirkan energi baru pada seseorang yang sebenarnya telah kehilangan
energi sebelumnya karena perjuangan yang
begitu keras. Hal ini akan sangat menjadi luar biasa jika rasa cinta dimiliki seorang guru pada
dunia pendidikan. Oleh karena itu,
sebagai seorang guru seharusnya selalu mencintai profesinya sebagai seorang pengajar. Bila
tidak, jangankan bagi anak didiknya,
bagi diri sang guru juga menjadi berat untuk menjalankan aktivitas sehari-hari guna memenuhi tugas
mulia ini. Tanpa dilandasi rasa cinta
terhadap profesi ini niscaya apa yang menjadi harapan dunia pendidikan pasti tidak akan terwujud.
Ada baiknya kita telusuri beberapa tipe
guru di dunia pendidikan saat ini.
Pertama, seorang guru yang
benar-benar bercita-cita ingin menjadi
guru. Orang dengan tipe ini akan mempunyai keinginan yang kuat atau bercita-cita untuk menjadi guru
semenjak dia masuk kuliah. Orang ini
biasanya menempuh pendidikan di bangku kuliah dengan berkonsentrasi di jurusan ilmu keguruan dan
pendidikan. Salah satu faktor yang
mendukung ia masuk dunia pendidikan biasanya dari keluarga. Entah itu ayahnya,
ibunya atau keduanya yang berprofesi sebagai
guru. Atas bimbingan dan arahan orangtuanya, ia berkeinginan kuat menjadi guru. Namun, ada juga orang yang
berkeinginan jadi guru karena timbul
dari diri sendiri. Ia telah mempunyai pandangan
bahwa menjadi guru adalah pilihannya karena terobsesi ingin dekat dengan anak-anak.
Kedua, menjadi guru karena pekerjaan. Orang dengan tipe ini menjadikan profesi guru karena tuntutan bahwa
ini harus mempunyai pekerjaan. Setiap
orang tentunya membutuhkan pekerjaan untuk
mencari nafkah guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Pekerjaan menjadi guru bisa diandalkan untuk
mendapatkan penghasilan terutama menjadi
guru yang berstatus PNS. Apalagi sekarang ini
dengan adanya tunjangan sertifikasi, penghasilan seorang guru sangat menjanjikan. Ditambah lagi dengan adanya uang
pensiun untuk kehidupan di hari tua.
Namun, tidak sedikit guru yang sudah berstatus
PNS hanya mengajar sebatas memenuhi kewajibannya saja. Dia tidak memiliki rasa cinta terhadap bidang pekerjaan
sebagai seorang guru.
Ketiga, terpaksa menjadi guru. Tipe guru ini adalah menjadi guru karena semata-mata faktor keterpaksaan
belaka. Yang banyak terjadi adalah
karena tuntutan orangtuanya yang menginginkan
anaknya menjadi guru. Padahal, ia sama sekali tidak ada keinginan untuk menjadi seorang guru. Namun,
orangtuanya dengan berbagai pertimbangan
dan alasan tetap memaksanya untuk menjadi guru.
Sementara itu, sang anak sama sekali tidak berani membantah dan hanya menurut perintah dari orangtuanya.
Akibatnya, jadilah ia menjadi seorang
guru yang terpaksa.
Oleh karena itu, apa pun penyebab dan motivasi seseorang untuk menjadi guru pada awalnya, seiring
berjalannya waktu, hendaknya mencintai
profesi guru ini. Dengan demikian, nantinya dalam menjalankan profesi ini penuh semangat tanpa
mengenal lelah.